Mengurus VISA dengan Paspor Biru
Posted by I Wayan Agus Eka on July 15, 2013
Hari sudah menunjukkan pukul 12.00, sementara belum ada tanda-tanda rapat ini akan berakhir. Satu setengah jam lagi waktu pengambilan visa akan dimulai, dan sudah terbayang di benak ini bagaimana panjangnya antrian mengingat banyaknya orang yang sedang apply visa untuk libur lebaran tahun ini.
Tepat pukul 12.45 rapat akhirnya ditutup, saya segera mengambil tas dan turun ke lobby kantor mencari ojek untuk menuju halte busway di Polda Metro. “Pemberhentian selanjutnya, halte bundaran HI” suara otomatis di dalam busway merah jurusan Blok M-Kota menuntun saya untuk segera keluar dan berjalan kaki menuju sebuah gedung yang bentuknya tampak aneh di sebelah barat Jl M.H. Thamrin. Konon Bung Karno ketika sekali melintas di depan gedung ini pernah berujar “saya tidak suka dengan gedung ini”. Tapi semua itu adalah masa lalu, bagaimanapun juga Jepang sekarang sudah menjadi salah satu sahabat penting bagi Indonsia, setidaknya saya juga harus mengakuinya karena selama setahun ke depan saya akan hidup di negara ini.
Hari senin ini adalah hari yang cukup penting bagi saya. Pikiran saya sempat berkecamuk mengingat beberapa hari sebelum mengajukan visa saya dihadapkan dengan beberapa masalah. Pertama di visa application form ada kolom isian yang menyatakan nama airline yang akan saya gunakan, saya ga tau harus mengisi airline apa karena sampai sekarang saya belum mendapatkan kepastian. Ternyata setelah saya tanyakan ke petugas visanya nama airline ini cukup perkiraan saja. Kok bisa gini ya? Padahal biasanya nama airline ini wajib, bahkan di beberapa kasus tiket juga harus disertakan ketika apply visa. Usut punya usut ternyata inilah kelebihan bagi applicant yang merupakan PNS tugas belajar dan sudah mendapat Certificate of Eligibility dari imigrasi Jepang.
Masalah kedua muncul ketika tempat lahir di paspor saya salah. Ujung pangkalnya ternyata KTP saya salah dan ujungnya bersumber di kartu keluarga saya yang salah. Akhirnya dengan meminta bantuan salah seorang pegawai yang biasa mengurus hal beginian akhirnya bisa juga dibenerin paspornya.
Ternyata mengurus visa bagi pemegang paspor dinas sangat gampang, sekali lagi sangat gampang. Kita hanya perlu mengisi application form (kalau ada kolom isian yang belum bisa diisi buat perkiraan aja), pas photo 4,5 x 4,5 cm berlatar putih (yang ini ukurannya harus precise ya, dan dilem di application form), kemudian Certificate of Eligibility (yang ini diurus pihak kampus dan memakan waktu kurang lebih sebulan), asli surat dari Kemenlu semacam nota diplomatik (yang ini diurus instansi tempat kita bekerja), Certificate of Acceptance (dikeluarin pihak kampus), dan KTP. Buat persiapan, semua dokumen dikopi satu lembar aja, karena yang diambil aslinya sama petugas visanya hanya asli CoE, paspor dan surat Kemenlu itu. Kalau ada dokumen lain misalnya Certificate of Scholarship dibawa aja, just in case diminta ama petugasnya meskipun waktu saya apply kemarin tidak diminta.
Setelah petugasnya meneliti, dia akan menyatakan apakah dokumen kita lengkap atau tidak. Kalau sudah lengkap nanti akan dikasi lembar tanda terima dan kita akan diminta datang keesokan harinya (tanda terimanya jangan ampe hilang ya, bisa runtuh dunia ini kalau hilang, bila perlu masukin brankas baja dan dikunci pake gembok TSA ya, heheheheeh). Oh ya, waktu untuk apply visa itu dari jam 8.30-12.00 sementara pengambilannya dari jam 13.30-15.00.
Ada beberapa kelebihan yang saya rasakan ketika mengajukan aplikasi dengan paspor dinas. Pertama ga ditanya macem-macem dan dokumen yang diminta relatif gampang karena sudah disediakan pihak kampus dan instansi kita. Kedua, keluarnya visa sangat cepat, saya mengajukan aplikasi pada hari jumat pagi dan senin sore sudah jadi. Dan kelebihan yang paling penting adalah semua ini GRATIS, bener bro, gretong alias free of charge, wah senangnya…
Mungkin gitu aja dulu infonya, semoga bermanfaat bagi yang membaca. Yang penting adalah cari info sebanyak-banyak dulu via Prof. Google, kalau ga tau ya nanya (malu bertanya tar malu-maluin, hehehehe). Segitu dulu ya, masih sibuk ngelist barang-barang yang mau dibawa nih, uhhh makin lama makin banyak aja listnya. Tetap semangat khususnya bagi pemburu beasiswa.
sendi said
Mantap bli, semoga sukses selalu š