DAUN LONTAR

Karena Yadnya Yang Paling Utama adalah Pengetahuan (Jnana)

Merdeka*

Posted by I Wayan Agus Eka on August 17, 2011

*syarat dan ketentuan berlaku

 

Kalau kita menanyakan kepada masyarakat apakah kita sudah merdeka saya meyakini jawabannya adalah belum. Tokoh-tokoh masyarakat, politisi, pengusaha, kaum terpelajar sepertinya sepakat bahwa bangsa ini belum merdeka sama sekali. Alasan yang dikemukakan sederhana, kita belum berhasil mencapai cita-cita bangsa sebagaimana diamanatkan dalam paragraf terakhir pembukaan UUD 1945. Bangsa ini belum mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya, belum mampu mencerdaskan seluruh lapisan masyarakatnya dan belum mampu melindungi seluruh warga negaranya. Sederet kalimat terakhir inilah yang menyimpulkan bahwa merdeka hanya dicapai jika syarat dan ketentuan tersebut terpenuhi.

Ijinkan saya untuk berbeda pandangan dengan pemikiran mainstream tersebut. Saya, dalam berbagai kesempatan terutama ketika bulan kemerdekaan tiba seringkali merenung, kapan sebuah bangsa dikatakan makmur? kapan sebuah bangsa disebut cerdas? kapan sebuah bangsa dianggap melindungi seluruh rakyatnya. Apakah ketika tidak ada kemiskinan atau kebodohan kita dapat dikatakan mencapai cita-cita kita? lalu kapan kemiskinan dan kebodohan itu benar-benar lenyap? apakah ketika seluruh rakyat memiliki penghasilan di atas 5 juta sebulan atau ketika seluruh rakyat minimal berpendidikan SMA? dan kalimat-kalimat menyangkut definisi makmur, cerdas, miskin, dll terus-menerus berlari dalam pikiran ini.

Saya lalu mengambil contoh negara lain, coba tunjuk satu negara di dunia ini yang menurut anda sudah sejahtera, cerdas dan melindungi warganya. Kita ambil saja Amerika Serikat, benarkah rakyat Amerika sudah sejahtera, cerdas dan melindungi semua bangsanya? pernahkah terlintas dalam pikiran kita bahwa ada sebuah sekolah disana yang rusak dan hanya berjarak beberapa blok dari White House? Atau mengenai kemiskinan yang dialami kaum Africa-America disana?

Pikiran saya terus berputar untuk menemukan kondisi yang dicapai suatu negara sehingga kita pantas untuk mengatakannya sejahtera, cerdas dan melindungi rakyatnya. Namun semakin keras otak ini berputar, semakin sulit untuk menemukannya, bahkan untuk mengimajinasikannya pun saya tidak sanggup.

Bertolak dari kemustahilan untuk mendefinisikannya itu, saya tidak akan menyimpulkan bahwa cita-cita kita adalah mustahil namun saya justru akan mengubah cara pandang saya mengenai arti dari kemerdekaan itu sendiri. Saya tidak lagi mendefinisikan kemerdekaan sebagai sebuah hasil yang ingin kita capai, tidak lagi mendefinisikan kemerdekaan sebagai sejahtera atau cerdas, namun saya mendefinisikan kemerdekaan sebagai sebuah proses. Kita semua “merdeka” untuk melakukan segala upaya yang terbaik di bidang kita masing-masing untuk mencapai apa yang disebut dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 45, kita semua “merdeka” untuk berusaha sekuat tenaga mencapai kesejahteraan dan kemandirian bangsa.

Inilah arti merdeka bagi saya, dan ketika saya mendefinisikan merdeka dengan seperti ini maka saat ini juga saya mengatakan bahwa kita semua sudah merdeka. Dan ijinkan saya kemudian untuk menghapus tanda (*) pada judul artikel ini karena saya dan anda semua telah merdeka, ya telah merdeka tanpa syarat apapun. Merdeka

I Wayan Agus Eka

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: