Membaca Utang dengan Lebih Bijak
Posted by I Wayan Agus Eka on June 18, 2009
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mendukung salah satu kandidat, tapi lebih pada upaya saya untuk mengajak semuanya berpikir jernih melihat suatu persoalan.
Entah kenapa akhir2 ini semua elite, bahkan yang sama sekali ga ngerti ekonomi, ikut mempermasalahkan utang kita yang semakin naik secara nominal, bahkan berupaya untuk menimbulkan persepsi dari masyarakat kalau berhutang itu jelek dan mengancam kehidupan bangsa…
Kalau mau melihat dengan jernih, ga ada yang salah kok dengan hutang, asal kita mampu mengelola dengan baik. Negara ini ibaratnya seperti perusahaan yang kalau mau ekspansi harus berhutang dulu demi mendapatkan hasil yang lebih baik. Memang secara nominal hutang kita naik sekitar 400T, namun para ahli ekonomi dimanapun di dunia ini tidak melihat utang itu secara nominal, mereka pasti melihatnya secara relatif terhadap PDB. Persentase utang terhadap PDB besarnya sekitar 30% dan ini terus menurun selama 10 tahun terakhir, artinya apa?artinya meskipun di satu sisi secara nominal utang mengalami kenaikan namun di sisi lain kemampuan kita untuk melunasi utang itu meningkat jauh lebih besar dibandingkan jumlah utang itu sendiri sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang hal ini.
Perlu diperhatikan pula, tidak ada satupun negara di dunia ini yang mentabukan utang, bahkan Jepang yang digadang-gadang sebagai salah satu kekuatan ekonomi global persentase utangnya adalah 150% dari PDB, jauh dari kondisi di negara kita.
Perlu diingat bahwa utang digunakan untuk membiayai pengeluaran modal pemerintah bukan untuk operasional, jadi ga ada masalah jika pembangunan infrastruktur dibiayai dari utang sepanjang manfaat yang dihasilkan dari pembangunan tadi lebih besar daripada cost of capital utang tersebut.
Ketika para elite tersebut berbicara bahwa sebagian utang kita dikorupsi maka sebenarnya permasalahan yang ada bukan pada utangnya tapi pada tata kelola utang tersebut, artinya jangan sekonyong-konyong kita mentabukan utang hanya karena alasan bahwa utang itu korupsi, karena hal ini dua hal yang saling berbeda.
Mungkin elite dan masyarakat mengidap penyakit alergi utang karena trauma masa lalu yang sempat membawa bangsa ini ke jurang krisis karena terjerat utang, maka dari itu ketika kita berbicara utang tidak bisa lepas dari penciptaan tata kelola yang baik yang mampu menjamin utang tersebut dikelola secara transparan dan bertanggung jawab. Utang dan tata kelola yang baik merupakan dua syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.
Marilah kita membaca sebuah isu dengan jernih dan tanpa emosi sehingga kita mampu melihat melihat ikan di dalam air yang keruh.
I Wayan Agus Eka
Leave a Reply